PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Identifikasi Masalah

Festival Pacu Jalur merupakan salah satu tradisi kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi khususnya dan masyakarat Provinsi Riau umumnya. Tradisi Pacu Jalur ini pada saat sekarang sudah menjadi even nasional (Suwardi, 2007: 126). Pacu Jalur merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah Kabupaten Kuantan Singingi, khususnya pada ibu kota kabupaten, yaitu Teluk Kuantan dan daerah yang berada di sepanjang Sungai Kuantan.
Saat ini, Festival Pacu Jalur sudah sangat populer bahkan dari luar Kota maupun luar daerah yang ada di Indonesia. Hal tersebut di buktikan dengan prestasi Kabupaten Kuantan Singingi mengantarkan Festival Pacu Jalur meraih Piala Anugerah Pesona Indonesia (API) dari Kementerian Pariwisata tahun 2017 sebagai Festival Pariwisata Terpopuler di Indonesia. Sehingga diperkirakan pada tahun 2018 ini, turis lokal maupun mancanegara akan berdatangan ke Kabaputen Kuantan Singingi untuk melihat Festival Pacu Jalur.

Oleh karena itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian hadir dalam rangka memberikan pelayanan dalam segi informasi fasilitas yang dapat diakses oleh semua orang di Kabupaten Kuantan Singingi melalui smartphone. Seperti hotel, objek wisata, kuliner, pusat belanja, travel agent dan layanan umum lainnya. Dengan dibangunnya aplikasi Kota Jalur ini, diharapkan mampu membantu para turis lokal maupun mancanegara ketika mengunjungi Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Batasan Masalah

Agar pembuatan program ini yang dilakukan lebih terarah maka perlu dilakukan pembatasan masalah pembuatan program. Berikut pembatasan masalah yang di bahas:

  1. Pembuatan program dilakukan di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Kuantan Singingi.
  2. Sampel data yang digunakan dalam pengerjaan program ini adalah sebagian besar diambil dari media online.
  3. Model yang digunakan untuk pengerjaan program ini menggunakan waterfall model.

3. Tujuan dan Manfaat

3.1 Tujuan

Adapun tujuan dari pengerjaan program ini yaitu :

  1. Sebagai program DinasKomunikasi, Informatika, Statistik dan PersandianKabupaten Kuantan Singingi
  2. Sebagai Media Informasikepada Masyarakat Kabupaten Kuantan SingingiKhususnya dan LuarKabupaten Kuantan SingingiUmumnya.

 3.2 Manfaat

  1. Dapat memberikan informasi seputar Kabupaten Kuantan Singingi Kepada Masyarakat yang belum mengetahui
  2. Dapat mempromosikan wisata yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi.

PERANCANGAN WEBSITE 

A. Kebutuhan Software dan Hardware

1. Kebutuhan Software (Perangkat Lunak)

Untuk mendukung kelancaran sistem yang akan di implementasikan, maka diperlukan lunak (software). Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

a. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 atau yang lebih tinggi.

b. Bahasa pemrograman PHP.

c. XAMPP Version 3.2.2.

d. Database MySQL.

e. Browser Mozilla Firefox.

f. Microsoft Office 2010.

g. Microsoft Office Visio 2010.

 2. Kebutuhan Perangkat Keras

Selain membutuhkan perangkat lunak, sistem juga memerlukan perangkat keras agar sistem dapat digunakan. Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

a. Processor dengan kecepatan proses 2.0GHz atau diatasnya.

b. Harddisk dengan kapasitas 80GB atau diatasnya.

c. Random Access Memory (RAM) 2 GB.

d. Monitor 14 inch atau diatasnya.

e. Keyboard dan/atau Mouse

 

B. Perancangan Website

"Aplikasi Kota Jalur" adalah sebuah aplikasi yang memberikan informasi tentang segala informasi fasilitas layanan publik yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi. Turis lokal maupun mancanegara dapat mengakses aplikasi ini dengan cara membuka aplikasi dari web. Semua informasi dapat di input oleh operator yang bertindak sebagai admin yang nanti akan tersimpan semua data kedalam pusat database. 

1. Perancangan Database

2. Perancangan Sistem

Permodelan rancangan sistem yang dgunakan adalah UML (Unified Modeling Language). Menurut Whitten dan Bentley (2007, p.381), Unified Modeling Language adalah kumpulan rancangan diagram untuk membangun sebuah sistem atau aplikasi yang dimana setiap diagram menyediakan sistem informasi kepada tim pengembang dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. UML yang kami gunakan terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state chart diagram, class diagram, technology diagram dan deployment diagram.

a. Admin

   1) Use Case

 

    2) Activity Diagram

    Tulisan

   

    Tema

     

    Tag

     

    Semua Pengguna

    

    Pustaka

    

    Plugin

     

    Kategori

    

 

b. Pengunjung

    1) Usecase

    2) Activity Diagram

Hotel

Kuliner

Layanan Umum

Objek Wisata

Pacu Jalur

Pemerintahan

Pendidikan

Pusat Belanja

Budaya

Tempat Ibadah

Travel Agen

Agenda 

Fasilitas 

3. Perancangan User Interface/ Wireframe

Perancangan User Interface/ Wireframe terbagi menjadi dua bagian yaitu perancangan output atau keluaran dan perancangan input atau masukan. Berikut ini akan dijelaskan perancangan masukan yang ada pada sistem ini.

a. Perancangan Output

Perancangan output merupakan perancangan keluaran dari sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna system yaitu web layanan publik seputar informasi Kabupaten Kuantan Singingi.

1) Perancangan Halaman Utama

Dalam halaman utama ini berisikan tentang tampilan menu utama Web Kota Jalur.

2) Perancangan Sub Menu Halaman Utama

Dalam sub menu halaman utama ini berisikan tentang tampilan sub menu Web Kota Jalur.

b. Perancangan Input
Perancangan Input merupakan perancangan masukan kesistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem. Berikut ini beberapa perancangan input dari sistem yang akan dibangun.
1. Form Login
    Dibagi menjadi tiga 1 kategori :
    a. Admin sebagai root mempunyai hak akses penuh.
    b. User memiliki hak akses hanya melihat konten yang sudah ada saja

2. Input Kategori
   Agar user interface dapat melihat konten-konten yang telah di sediakan admin, berikut ini adalah input data kategori yang telah dikumpulkan.

3. Input Halaman
  Agar user interface dapat melihat konten-konten yang telah di sediakan admin, berikut ini adalah input data halaman.

 4. Input Tulisan
   Agar user interface dapat melihat tulisan-tulisan yang telah di sediakan admin, berikut ini adalah input data tulisan.

 

 C. Tahap Pengerjaan

Langkah atau tahapan yang dilakukan dalam mengembangkan aplikasi Web Kota Jalur adalah sebagai berikut :

  1. Survey Tim pengguna aplikasi akan melakukan survey pendahuluan untuk melihat sejauh mana kebutuhan pengguna akan sistem yang akan dibangun, fasilitas yang akan dibangun, data-data yang akan dibutuhkan, Dll.
  2. Analisis dan perancangan sistem
  3. Analisis dan perancangan sistem dilakukan setelah melakukan proses survey. Analisis dan perancangan sistem meliputi kegiatan : penetapan alur data/dokumen, penetapan produser, perancangan database, perancangan form dan perancangan interface/dialog layar.
  4. Pembangunan sistem Setelah melakukan survey dan perancangan sistem selesai dilakukan, tahapan selanjutnya adalah pembangunan sistem, yang meliputi : pembuatan struktur database, pembuatan kode program/coding, pembuatan laporan-laporan.
  5. Testing Sistem Sistem yang telah selesai dibuat akan diuji coba menggunakan data test sebelum sistem dijalankan. Dalam uji coba sistem ini akan diterapkan metode prototyping yaitu jika terjadi kesalahan/kekurangan baik proses ataupun output sistem, maka kesalahan tersebut akan diperbaiki/ditambahkan.
  6. Pelatihan (training) Pelatihan ini diberikan kepada operator pada satuan kerja dan operator serta administrator pada bagian kelengkapan/badan pengelola keuangan daerah. Pelatihan yang diberikan kepada operator meliputi penggunaan aplikasi dan trobleshooting secara umum, sedangkan pelatihan yang diberikan administrator meliputi penggunaan program secara keseluruhan, struktur database,sinkronisasi data dan trobleshooting secara mendetail.
  7. Implementasi Sistem Sistem akan dijalankan (running) jika sudah tidak ada permasalahan yang akan ditemukan dalam testing sistem. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika masih terdapat kekurangan karena terjadinya perubahan peraturan maupun kebijakan yang mengharuskan perancangan ulang.