PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Identifikasi Masalah
Sistem Informasi Eksekutif atau biasa juga disebut Sistem Informasi Dashboard Eksekutif adalah sebuah sajian informasi berupa grafik, meter atau indikator yang merupakan hasil analisa dan pengolahan dari berbagai sumber informasi yang disajikan secara interaktif dan mudah dibaca. Sumber Informasi berasal dari data inputan atau diambil secara realtime dengan menggunakan web service dari server data yang sudah ada di masing2 instansi/SKPD. Pengolahan data ini meliputi pemilihan data, filtering, kombinasi data, reorganisasi, dan transformasi untuk mendapatkan kategori, total, dan perbandingan yang spesifik dan sudah ditentukan sebelumnya. Hasil analisis dapat ditampilkan dalam sebuah sistem informasi eksekutif.
Dalam prakteknya sistem informasi dashboard eksekutif sering kali menyajikan data-data ringkas berupa grafik dan visual tertentu, tujuannya untuk memberikan informasi yang dapat dipahami dengan cepat.
Untuk memudahkan level eksekutif di pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi melakukan komparasi, analisa, serta menggarisbawahi variable-variabel penting untuk melihat kinerja, identifikasi kesempatan serta masalah yang terjadi maka perlu adanya pembngunan Sistem Informasi Dashboard Eksekutif. Oleh karena itu, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian hadir dalam memberikan solusi bagaimana mengatasi masalah diatas. Sehingga dengan dibangunnya Sistem Informasi Dashboard Eksekutif Kabupaten Kuantan Singingi diharapkan mampu menyelesaikan persoalan tersebut.
2. Batasan Masalah
3. Tujuan dan Manfaat
3.1 Tujuan
Menampilkan Informasi yang mudah diakses dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilkan keputusan oleh eksekutif baik Kepala Daerah atau Kepala Instansi tertentu.
3.2 Manfaat
- Para ekeskutif bisa mendapatkan informasi yang diinginkan dengan lebih cepat dan mudah
- Mempermudah proses pengambilan keputusan yang bersifat stategis oleh pihak eksekutif
ANALISA DAN PERANCANGAN
A. Kebutuhan Software dan Hardware
1. Kebutuhan Software (Perangkat Lunak)
Untuk mendukung kelancaran sistem yang akan di implementasikan, maka diperlukan lunak (software). Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
- Sistem Operasi Microsoft Windows 7 atau yang lebih tinggi.
- Bahasa pemrograman PHP.
- XAMPP Version 3.2.2.
- Database MySQL.
- Browser Mozilla Firefox.
- Microsoft Office 2010.
- Microsoft Office Visio 2010.
2. Kebutuhan Perangkat Keras
Selain membutuhkan perangkat lunak, sistem juga memerlukan perangkat keras agar sistem dapat digunakan. Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
- Processor dengan kecepatan proses 2.0GHz atau diatasnya.
- Harddisk dengan kapasitas 80GB atau diatasnya.
- Random Access Memory (RAM) 2 GB.
- Monitor 14 inch atau diatasnya.
- Keyboard dan/atau Mouse.
B. Perancangan
1. Perancangan Database
2. Perancangan Sistem
Permodelan rancangan sistem yang dgunakan adalah UML (Unified Modeling Language). Menurut Whitten dan Bentley (2007, p.381), Unified Modeling Language adalah kumpulan rancangan diagram untuk membangun sebuah sistem atau aplikasi yang dimana setiap diagram menyediakan sistem informasi kepada tim pengembang dengan berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. UML yang kami gunakan terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state chart diagram, class diagram, technology diagram dan deployment diagram.
2.1 Perancangan Use Case Diagram
a. Admin
d. User
2.2 Perancangan Activity Diagram
a. Admin
b. User
3. Perancangan User Interface/Wireframe
3.1 Perancangan Output (user)
3.2 Perancangan Input (Admin)
C. Tahapan Pekerjaan
Langkah atau tahapan yang dilakukan dalam membangun dashboard eksekutif adalah sebagai berikut :
- Survey Tim pengguna aplikasi akan melakukan survey pendahuluan untuk melihat sejauh mana kebutuhan pengguna akan sistem yang akan dibangun, fasilitas yang akan dibangun, data-data yang akan dibutuhkan, Dll.
- Analisis dan perancangan sistem
- Analisis dan perancangan sistem dilakukan setelah melakukan proses survey. Analisis dan perancangan sistem meliputi kegiatan : penetapan alur data/dokumen, penetapan produser, perancangan database, perancangan form dan perancangan interface/dialog layar.
- Pembangunan sistem Setelah melakukan survey dan perancangan sistem selesai dilakukan, tahapan selanjutnya adalah pembangunan sistem, yang meliputi : pembuatan struktur database, pembuatan kode program/coding, pembuatan laporan-
- Testing Sistem Sistem yang telah selesai dibuat akan diuji coba menggunakan data test sebelum sistem dijalankan. Dalam uji coba sistem ini akan diterapkan metode prototyping yaitu jika terjadi kesalahan/kekurangan baik proses ataupun output sistem, maka kesalahan tersebut akan diperbaiki/ditambahkan.
- Pelatihan (training) Pelatihan ini diberikan kepada operator pada satuan kerja dan operator serta administrator pada bagian kelengkapan/badan pengelola keuangan daerah. Pelatihan yang diberikan kepada operator meliputi penggunaan aplikasi dan trobleshooting secara umum, sedangkan pelatihan yang diberikan administrator meliputi penggunaan program secara keseluruhan, struktur database,sinkronisasi data dan trobleshooting secara mendetail.
- Implementasi Sistem Sistem akan dijalankan (running) jika sudah tidak ada permasalahan yang akan ditemukan dalam testing sistem. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika masih terdapat kekurangan karena terjadinya perubahan peraturan maupun kebijakan yang mengharuskan perancangan ulang.